Sabtu, 13 Agustus 2011

Perahu kecil,angin,laut dan badai

Kubuat dengan tanganku yang telah tercabik kecil oleh luka dan kubawa dengan bekal seadanya dari bunda yaitu nasehat dan do'anya.
dengan perahu kecil ini aku akan mengarungi samudera yang tak pernah terpikir dibenak manusia. Hanya bermodal angin sebagai pemacu perahu ini untuk mengarungi laut luas dipermukaan bumi ini.
Mungkin perahu kecilku ini tidaklah sebanding dengan kapal asing yang telah sempurna dengan segala kebutuhan yang selalu ada. Yang siap menempuh lautan biru dan mencari pulau tempat persinggahannya.
Jika aku disuruh memilih antara perahu kecil dan kapal asing ini. Jelas aku akan memilih perahu kecil milikku.
Mungkin perahuku memang kecil,tapi ketika badai besar membalikan perahuku, aku akan mudah untuk membalikkannya lagi karena perahuku memang kecil, tapi ketika kapal asing ini dibalikkan oleh badai besar, aku jamin mereka yang didalamnya tidak akan dapat membalikkan kapal asing ini karena kapal asing ini terlalu besar.

Dengan perahu kecilku ini aku tidak akan mencari pulau tempat perlabuhanku seperti kapal asing yang selalu mencari tempat untuk perlabuhannya hanya untuk mencari kesenangan, bagiku aku mencintai anginku, lautku dan badaiku. Dan sampai kapanpun aku akan terus mengarunginya.
Apabila umurku telah dimakan oleh senja, aku lebih bahagia mengabiskan sisa umurku dengan perahu kecilku yang telah mengenalkanku dengan angin, laut dan badai.
Untuk angin, terimakasih telah membantu perahu kecilku untuk mengarungi lautan yang luas ini.
Untuk laut, terimakasih karena telah memberikan tempat untuk perahu kecilku berlayar hingga sejauh ini.
Untuk badai, terimakasih telah membuat perjalananku menjadi lebih tertantang dan bermakna.

HRL : Dari hal kecil kita dapat melihat hal besar. Dari hal kecil akan tercipta hal besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar