Rabu, 20 Juli 2011

HRL

Bagiku ini bukan sekedar tulisan. Tapi seperti hati yang ingin bicara tentang dunia, cinta dan kehidupan. Tapi terserah kalian ingin menyebut ini apa.

HRL : Cinta. Mudah dirasakan tapi sulit untuk dikatakan.

HRL : wanita ibarat bulan. Terang tapi tak menyakiti.

HRL : Ibu adalah kata terindah untuk di ucapkan. Ibu bagaikan matahari yang menyinari bumi, dan bumi selalu menjaga pepohonan agar terus tumbuh, dan pepohonan akan selalu menjaga daunnya agar tidak gugur. #Begitulah ibu

HRL : Aku tidak akan bercerita tentang dunia. Tapi dunialah yang akan berceritakan tentang aku.

HRL : Handphone lebih dari seorang sahabat bagiku. Dimana aku bisa berbagi dan bercerita dengannya tentang tawa dan air mata. dan selalu bisa memutar nyanyian hati yang tidak akan pernah mati.

HRL : Musik adalah sebagian dari jiwaku. Bila dia tiada, maka aku akan kehilangan separuh jiwaku.

HRL : Tulislah apa yang kau lihat dan rasakan jika ingin karya mu dinilai dari hati.

HRL : Apakah yang membuat kita mati?
* apakah karna tertembak? Bukan.
* apakah karna penyakit yang mematikan? Bukan.
* apakah karna meminum racun? Bukan.
Kita akan mati apabila kita sudah TERLUPAKAN.

HRL : Duniaku sempit, jadi tak akan cukup untuk banyak orang.

HRL: Dengarlah kicauan burung, maka kau akan tahu apa itu INDAH.

HRL : Orang yang kau lupakan akan selalu mengingatmu karena kau telah menganggapnya mati.

HRL : Bersyukurlah kau hidup diantara orang yang tak punya. Karena kau akan lebih mengerti apa artinya KERJA KERAS.

HRL : Tidak akan ada cinta sejati. Karena cinta sejati tidak akan pergi dan mati.

HRL : Masukan jari-jarimu disela-sela jariku. Pasti akan kugenggam selamanya. #percayalah

HRL : Kau akan katakan "cinta itu indah" ketika kau mendapatkan cintamu. Tapi kau akan katakan "cinta itu kejam" ketika kau telah kehilangan cintamu.

HRL : Percayalah. Organ tubuh yang selalu menderita adalah "HATI" karena selalu tergores kebohongan.

HRL : Kau acuh saat dia ada. Dan kau menangis saat dia tiada.

HRL : Izinkan aku masuk keduniamu. Untuk mengubah hati yang telah mati.

HRL : Jika kau mengorbankan harga diri hanya untuk dikenal banyak orang. Bagiku itu sangat menjijikan.

HRL : Kau tak akan melihat sukses. Bila kau tak berani mencoba.

HRL : Bermimpilah setingginya walaupun tidak bisa kau dapatkan didunia nyatamu. Setidaknya kau telah berhasil didunia mimpimu.

HRL : Jangan pernah menyerah dengan 1 kegagalanmu. Karena 1 kegagalanmu akan menunjukan 1000 jalan kesuksesan untukmu.

HRL : Ibu laksana mutiara. Tetap bercahaya sekalipun didalam lumpur.

HRL : Aku adalah aku dan tidak akan bisa menjadi kamu.

HRL : Jangan pernah kau tertawakan suatu karya. Karna kau terlahir dari sebuah karya.

HRL : Hanya kau yang bisa buatku tertawa.

HRL : Hanya tuhan tempatku mengadu. Dan hanya tuhan yang mengetahui kesendirianku.

HRL : Aku lebih suka berjalan dibawah hujan. Agar tidak seorang pun yang tahu kapan aku menangis.

HRL : Ini bukanlah syair ataupun puisi. Bagiku, ini adalah suara hati yang hanya ingin menunjukan karyanya.

HRL : Bagiku mencintai 1 hati itu lebih indah dari pada 2 atau 3 hati.

HRL : Ayah adalah simbol dari kekuatan. Kekuatan yang selalu melindungi kelemahan.

HRL : Banyak sekali pilihan ketika aku membuka mata. Tapi hanya 1 pilihan ketika aku memejamkannya. 1 itu adalah kamu.

HRL : Menangislah bila itu membuatmu lebih tenang.

HRL : Air mata ini sangat berarti untukku. Karna dia yang selalu membantuku untuk melihat kehidupan yang selalu berakhir dengan air mata.

HRL : Masuklah keduniaku yang tak berpintu. Aku jamin kau akan melupakan masa lalumu.

HRL : Terbanglah ke atas langit bersamaku. Dan dengarkan lah kicauan burung-burung yang lagi bernyanyi.

HRL : Aku lelah mencari negeri yang tak bertuan. Agar aku dapat mengasingkan diri dari kehidupan yang tak layak untuk ditempati ini.

HRL : Berterimakasih lah untuk kehidupan saat ini.

2 komentar: